Selasa, 23 September 2025

Keutamaan Membaca Sholawat: Dalil Al-Qur’an, Hadits, dan Penjelasan Ulama Kitab Kuning


 Sholawat kepada Nabi Muhammad ﷺ merupakan amalan mulia yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Membaca sholawat bukan hanya bentuk kecintaan kepada Rasulullah ﷺ, tetapi juga wujud ketaatan kepada Allah ﷻ. Bahkan, Allah sendiri memerintahkan kaum mukminin untuk memperbanyak sholawat sebagai tanda penghormatan kepada kekasih-Nya, Nabi Muhammad ﷺ.

Dalam tradisi para ulama, sholawat dipandang sebagai amalan yang mendatangkan rahmat, penghapus dosa, penarik rezeki, dan sebab terkabulnya doa. Banyak sekali keutamaan membaca sholawat yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, hadits, maupun kitab-kitab klasik (kitab kuning).


Dalil Al-Qur’an Tentang Sholawat

Allah ﷻ berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 56:

Teks Arab:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًۭا

Latin:

Inna Allāha wa malā'ikatahu yuṣallūna 'alan-Nabiyy. Yā ayyuhalladzīna āmanū ṣallū 'alaihi wa sallimū taslīmā.

Artinya:

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)

Ayat ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan Rasulullah ﷺ. Allah ﷻ sendiri yang bershalawat kepada Nabi, dan seluruh kaum mukmin diperintahkan untuk ikut bershalawat.


Hadits-Hadits Tentang Keutamaan Membaca Sholawat

1. Mendapat Sepuluh Rahmat dari Allah

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
(Man ṣallā 'alayya ṣalātan wāḥidatan ṣallallāhu 'alayhi 'ashran)

"Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali."
(HR. Muslim, no. 408)


2. Penghapus Dosa dan Pengangkat Derajat

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، وَحَطَّ عَنْهُ عَشْرَ خَطَايَا، وَرَفَعَ لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ

(Man ṣallā 'alayya ṣalātan ṣallallāhu 'alayhi bihā 'ashran, wa ḥaṭṭa 'anhu 'ashra khaṭāyā, wa rafa‘a lahu 'ashra darajātin).

"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan memberikan sepuluh rahmat kepadanya, menghapus sepuluh kesalahannya, dan mengangkat sepuluh derajat baginya."
(HR. An-Nasa’i dalam As-Sunan al-Kubra, 3/50)


3. Doa Menjadi Mustajab

Rasulullah ﷺ bersabda:

كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ ﷺ

(Kullu du‘ā’in maḥjūbun ḥattā yuṣallā ‘alan-Nabiyyi ﷺ).

"Setiap doa itu tertahan hingga dibacakan sholawat kepada Nabi ﷺ."
(HR. At-Thabrani, Al-Mu’jam al-Awsath, 1/220)


Penjelasan Ulama dalam Kitab Kuning

Para ulama dalam kitab-kitab klasik (kitab kuning) memberikan penjelasan mendalam tentang keutamaan sholawat.

1. Imam Nawawi dalam Al-Adzkar

Imam Nawawi rahimahullah menulis:

وَأَفْضَلُ الْأَذْكَارِ الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ وَهِيَ مَأْمُورٌ بِهَا فِي كُلِّ وَقْتٍ، وَأَوْكَدُهَا يَوْمُ الْجُمُعَةِ

"Dzikir yang paling utama adalah sholawat kepada Nabi ﷺ. Ia diperintahkan untuk dibaca setiap waktu, dan yang paling dianjurkan adalah pada hari Jumat."
(Al-Adzkar, hal. 102)


2. Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam Ad-Durr al-Mantsur

Imam As-Suyuthi menafsirkan QS. Al-Ahzab: 56:

الصَّلَاةُ مِنَ اللَّهِ رَحْمَةٌ، وَمِنَ الْمَلَائِكَةِ اسْتِغْفَارٌ، وَمِنَ الْمُؤْمِنِينَ دُعَاءٌ

"Sholawat dari Allah berarti rahmat, dari malaikat berarti istighfar, dan dari orang beriman berarti doa."
(Ad-Durr al-Mantsur, 6/619)


3. Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam Ad-Durrul Mandhud

Beliau berkata:

لَيْسَ فِي الْعِبَادَاتِ بَعْدَ الذِّكْرِ مَا هُوَ أَفْضَلُ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ

"Tidak ada ibadah yang lebih utama setelah dzikir kepada Allah selain memperbanyak sholawat kepada Nabi ﷺ."
(Ad-Durrul Mandhud fi Fadhlish Shalati ‘ala Ash-Shahib al-Maqam al-Mahmud, 1/15)


Bacaan Sholawat yang Populer

Ada banyak bentuk sholawat, salah satu yang paling masyhur adalah Sholawat Ibrahimiyah yang biasa dibaca dalam sholat:

Teks Arab:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Latin:

Allāhumma ṣalli 'alā Muḥammad wa 'alā āli Muḥammad, kamā ṣallayta 'alā Ibrāhīm wa 'alā āli Ibrāhīm, innaka ḥamīdun majīd. Wa bārik 'alā Muḥammad wa 'alā āli Muḥammad, kamā bārakta 'alā Ibrāhīm wa 'alā āli Ibrāhīm, innaka ḥamīdun majīd.

Artinya:

"Ya Allah, limpahkanlah sholawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan sholawat atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Dan limpahkanlah keberkahan atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah limpahkan keberkahan atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."


Keutamaan Membaca Sholawat

Dari dalil dan penjelasan ulama di atas, dapat disimpulkan beberapa keutamaan sholawat:

  1. Mendapat rahmat Allah yang berlipat ganda.

  2. Menghapus dosa-dosa kecil.

  3. Mengangkat derajat di sisi Allah.

  4. Membuat doa lebih cepat dikabulkan.

  5. Mendekatkan diri kepada Rasulullah ﷺ.

  6. Menjadi jalan meraih syafaat di hari kiamat.

  7. Membawa ketenangan hati dan keberkahan hidup.


Waktu yang Dianjurkan Membaca Sholawat

Meskipun sholawat bisa dibaca kapan saja, ada waktu-waktu yang lebih dianjurkan, yaitu:

  • Saat mendengar nama Nabi ﷺ disebut.

  • Hari Jumat dan malam Jumat.

  • Setelah adzan dan iqamah.

  • Saat berdoa (di awal dan di akhir doa).

  • Saat dalam kesulitan maupun kelapangan.


Penutup

Membaca sholawat adalah amalan yang sangat besar manfaatnya. Allah ﷻ memerintahkan langsung dalam Al-Qur’an, Rasulullah ﷺ memberikan kabar gembira melalui hadits, dan para ulama kitab kuning menekankan pentingnya memperbanyak sholawat dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memperbanyak sholawat, seorang Muslim akan mendapatkan rahmat, keberkahan, ampunan dosa, hingga syafaat Rasulullah ﷺ di hari akhir. Oleh karena itu, mari kita jadikan sholawat sebagai amalan rutin harian yang tidak pernah terputus.


Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda