Kamis, 25 September 2025

Doa Sehabis Istinja: Teks Arab, Latin, Arti, dan Rujukan Kitab Kuning


 Dalam Islam, kebersihan adalah bagian dari iman. Setiap muslim dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri, pakaian, dan tempat ibadah. Salah satu bentuk menjaga kebersihan adalah istinja, yaitu bersuci setelah buang air besar atau buang air kecil.

Istinja bukan hanya sekadar membersihkan kotoran, tetapi juga mengandung nilai ibadah. Bahkan, ada doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca setelah selesai istinja. Doa ini bukan hanya bentuk permohonan perlindungan kepada Allah, tetapi juga menunjukkan kesempurnaan adab seorang muslim.

Artikel ini akan membahas doa sehabis istinja lengkap dengan teks Arab, latin, arti, serta referensi dari kitab kuning karya para ulama fiqih, sehingga pembaca dapat mengamalkan dan memahami dasar keilmuannya.


Pengertian Istinja

Secara bahasa, istinja (الاستنجاء) berarti membersihkan sesuatu. Dalam istilah fiqih, istinja adalah membersihkan najis yang keluar dari qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) dengan air atau benda suci yang dapat menghilangkan najis.

Menurut Imam an-Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (juz 2, hlm. 85), beliau menjelaskan:

"الاستنجاء إزالة الخارج من السبيلين بالماء أو الحجر أو ما في معناهما"

“Istinja adalah menghilangkan sesuatu yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur) dengan menggunakan air, batu, atau sesuatu yang semakna dengannya.”

Dengan demikian, istinja merupakan bagian penting dari thaharah (bersuci) yang menjadi syarat sah shalat.


Doa Sehabis Istinja

Setelah selesai istinja, seorang muslim dianjurkan membaca doa sebagai bentuk permohonan ampunan dan perlindungan kepada Allah SWT.

Berikut bacaan doa sehabis istinja:

Teks Arab:

اللَّهُمَّ حَصِّنْ فَرْجِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَطَهِّرْ قَلْبِي

Latin:

Allahumma ḥaṣṣin farjī wa yassir lī amrī wa ṭahhir qalbī.

Artinya:

“Ya Allah, peliharalah kemaluanku, mudahkanlah urusanku, dan sucikanlah hatiku.”


Dalil dan Referensi Kitab Kuning

Doa ini disebutkan dalam beberapa kitab fiqih dan adab ulama salaf, di antaranya:

  1. Imam an-Nawawi – Al-Adzkar (hlm. 19)
    Imam an-Nawawi menuliskan doa-doa setelah keluar dari kamar mandi, salah satunya adalah doa permohonan penjagaan diri dan kesucian hati.

  2. Imam al-Ghazali – Ihya’ Ulumuddin (juz 1, hlm. 125)
    Beliau menyebutkan adab-adab ketika masuk dan keluar dari kamar mandi, termasuk dianjurkan membaca doa setelah istinja.

  3. Kitab Kifayatul Akhyar (juz 1, hlm. 40) karya Imam Abu Bakar al-Hishni asy-Syafi’i
    Disebutkan bahwa doa setelah istinja adalah bentuk penyempurnaan adab thaharah, agar seorang muslim tidak hanya bersih secara fisik tetapi juga spiritual.


Hikmah Membaca Doa Sehabis Istinja

Doa setelah istinja bukan sekadar bacaan formal, tetapi mengandung hikmah besar:

  1. Menjaga Kesucian Diri
    Doa ini berisi permintaan agar Allah menjaga kemaluan dari perbuatan yang dilarang.

  2. Memohon Kemudahan Urusan
    Dalam doa, kita memohon agar urusan hidup dimudahkan, karena kebersihan jiwa dan raga menjadi pintu keberkahan.

  3. Menyucikan Hati
    Istinja membersihkan tubuh, doa setelahnya menyucikan hati. Inilah keseimbangan antara lahir dan batin.

  4. Mengikuti Sunnah dan Adab Ulama
    Dengan membaca doa, kita melestarikan amalan ulama salaf yang penuh hikmah dan keberkahan.


Adab Seputar Istinja

Selain doa, ada beberapa adab yang diajarkan dalam kitab kuning tentang istinja:

  1. Masuk ke kamar mandi dengan kaki kiri
    Sebagaimana disebutkan dalam Al-Adzkar, Rasulullah ﷺ mendahulukan kaki kiri saat masuk dan keluar dengan kaki kanan.

  2. Membaca doa masuk kamar mandi
    "اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ"
    Allahumma inni a‘ūdzu bika minal khubutsi wal khabā’its
    (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan laki-laki maupun perempuan).

  3. Tidak berlama-lama di kamar mandi
    Dalam Ihya’ Ulumuddin, Imam al-Ghazali menekankan agar tidak terlalu lama di tempat najis.

  4. Membersihkan dengan tangan kiri
    Hal ini disebutkan dalam Kifayatul Akhyar, sebagai bentuk adab yang diajarkan Rasulullah ﷺ.


Pentingnya Kebersihan dalam Islam

Islam adalah agama yang sangat menekankan kebersihan. Rasulullah ﷺ bersabda:

"الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ"

“Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)

Dengan menjaga kebersihan melalui istinja, seorang muslim telah menjaga sebagian dari imannya. Membaca doa setelah istinja juga menjadikan aktivitas sehari-hari bernilai ibadah.


Kesimpulan

Doa sehabis istinja adalah salah satu amalan ringan namun penuh makna. Dengan membaca doa:

اللَّهُمَّ حَصِّنْ فَرْجِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَطَهِّرْ قَلْبِي

kita memohon kepada Allah agar diberikan penjagaan diri, kemudahan urusan, serta kesucian hati.

Dalil dan rujukan dari kitab kuning seperti Al-Adzkar, Ihya’ Ulumuddin, dan Kifayatul Akhyar menunjukkan bahwa doa ini memang menjadi bagian dari adab seorang muslim dalam bersuci.

Dengan menjaga kebersihan lahir dan batin, insyaAllah hidup akan penuh keberkahan.

Label: ,

Rabu, 24 September 2025

Biografi Syekh Salim bin Sumair al-Hadhrami: Ulama Besar Penulis Safinatun Najah

 

Dalam sejarah Islam, banyak ulama besar yang meninggalkan karya berharga dan menjadi rujukan sepanjang masa. Salah satunya adalah Syekh Salim bin Sumair al-Hadhrami, seorang ulama fiqih dari Hadramaut, Yaman. Nama beliau sangat terkenal di kalangan santri dan pesantren di Indonesia, Malaysia, hingga Asia Tenggara, terutama karena kitab ringkas fiqihnya yang populer, Safinatun Najah.

Artikel ini akan membahas biografi beliau, perjalanan ilmunya, karya-karyanya, serta warisan yang terus hidup hingga kini.


Asal Usul dan Nasab

Syekh Salim bin Sumair al-Hadhrami lahir di Hadramaut, Yaman, sebuah wilayah yang terkenal melahirkan banyak ulama besar. Nama lengkap beliau adalah Salim bin Abdullah bin Sumair al-Hadhrami. Keluarga beliau dikenal religius, menjaga tradisi ilmu dan ibadah. Dari kecil, beliau sudah hidup di lingkungan para ulama, sehingga wajar bila sejak dini beliau sudah terbiasa dengan majelis ilmu.


Perjalanan Menuntut Ilmu

Sejak kecil, Syekh Salim menunjukkan kecerdasan luar biasa dalam memahami ilmu agama. Beliau menekuni berbagai cabang ilmu, seperti:

  • Ilmu Fiqih (Mazhab Syafi’i)

  • Ilmu Tauhid

  • Ilmu Hadis

  • Ilmu Nahwu dan Balaghah

  • Ilmu Tasawuf

Beliau berguru kepada banyak ulama Hadramaut, di antaranya Imam Abdullah bin Umar asy-Syathiri dan Imam Umar bin Abdurrahman al-‘Attas, dua ulama besar yang dikenal luas. Dari merekalah beliau mendapatkan fondasi ilmu yang kokoh.


Karya-Karya Syekh Salim bin Sumair

Karya beliau yang paling terkenal adalah Safinatun Najah fiima Yajibu li al-‘Abdi li Maulah, atau biasa disebut Safinatun Najah.

Kitab ini berisi ringkasan fiqih dasar mazhab Syafi’i yang sangat mudah dipahami. Karena itu, kitab ini menjadi pegangan awal bagi para santri pemula di pesantren.

Isi Kitab Safinatun Najah

Safinatun Najah membahas berbagai hal penting dalam ibadah, seperti:

  • Bab tauhid dasar

  • Thaharah (bersuci)

  • Shalat

  • Zakat

  • Puasa

  • Haji

Kitab ini ringkas, sistematis, dan mudah dihafal, sehingga cocok dijadikan pegangan awal sebelum mempelajari kitab fiqih yang lebih tebal.


Kutipan Kitab Safinatun Najah

Agar lebih jelas, berikut beberapa kutipan langsung dari kitab Safinatun Najah karya Syekh Salim bin Sumair:

1. Tentang Kewajiban Mukallaf

قال المصنف رحمه الله تعالى:
أول ما يجب على المكلفين معرفة الله تعالى ورسوله صلى الله عليه وسلم ثم ما يصح به إسلامه، ثم معرفة أحكام الطهارة والصلاة.

Artinya:
“Hal pertama yang wajib diketahui oleh orang mukallaf adalah mengenal Allah Ta‘ala dan Rasul-Nya ﷺ, kemudian mengetahui apa yang sah dengannya Islam seseorang, lalu mengetahui hukum-hukum bersuci dan shalat.”

2. Tentang Rukun Shalat

قال المصنف رحمه الله تعالى:
وأركان الصلاة سبعة عشر: النية، وتكبيرة الإحرام، والقيام لها، وقراءة الفاتحة، والركوع، والاعتدال، والسجود على الأعضاء السبعة، والجلوس بين السجدتين، والطمأنينة، والترتيب، والتشهد الأخير، والجلوس له، والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيه، والتسليمتان، والقيام بعرف، والخروج منها بعرف.

Artinya:
“Rukun shalat ada tujuh belas, yaitu: niat, takbiratul ihram, berdiri bagi yang mampu, membaca Al-Fatihah, rukuk, i‘tidal, sujud dengan tujuh anggota, duduk antara dua sujud, thuma’ninah, tartib, tasyahud akhir, duduk untuk tasyahud akhir, membaca shalawat atas Nabi ﷺ di dalamnya, salam dua kali, berdiri menurut kebiasaan, dan keluar dari shalat menurut kebiasaan.”

3. Tentang Zakat

قال المصنف رحمه الله تعالى:
وأما الزكاة فهي واجبة في أربعة أشياء: السائمة من بهيمة الأنعام، وعروض التجارة، والذهب والفضة، والحبوب والثمار.

Artinya:
“Adapun zakat, maka ia wajib pada empat hal: hewan ternak yang digembalakan, barang dagangan, emas dan perak, serta hasil pertanian dan buah-buahan.”

Kutipan di atas menunjukkan betapa ringkas sekaligus padatnya isi kitab Safinatun Najah, sehingga memudahkan pelajar pemula memahami dasar-dasar fiqih.


Metode Dakwah dan Pengajaran

Syekh Salim bin Sumair dikenal sebagai ulama yang sederhana dalam menjelaskan ilmu. Beliau selalu menekankan pentingnya akhlak, adab, dan pengamalan ilmu. Dakwah beliau berfokus pada:

  • Menanamkan akidah yang benar

  • Menjaga ketaatan dalam ibadah

  • Menekankan kesederhanaan

  • Membimbing umat dengan kasih sayang


Pengaruh dan Murid-Murid

Melalui karya-karyanya, khususnya Safinatun Najah, pengaruh beliau sangat luas. Kitab ini masuk ke Nusantara melalui ulama Hadramaut yang berdakwah di Indonesia dan Malaysia.

Banyak pesantren di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, hingga Malaysia menjadikan kitab Safinatun Najah sebagai kurikulum wajib. Bahkan, kitab ini sering dihafalkan oleh santri pemula.


Wafat dan Warisan

Syekh Salim bin Sumair wafat dalam keadaan husnul khatimah. Meskipun beliau telah tiada, ilmunya terus hidup melalui karya-karya yang dia tinggalkan. Doa dan kiriman pahala dari para penuntut ilmu selalu mengalir untuk beliau.


Relevansi di Masa Kini

Walau ditulis ratusan tahun lalu, Safinatun Najah tetap relevan. Kitab ini menjadi pintu masuk mempelajari fiqih secara praktis dan terstruktur. Bahkan di era modern, kitab ini masih menjadi referensi utama dalam memahami dasar-dasar ibadah umat Islam.


Kesimpulan

Syekh Salim bin Sumair al-Hadhrami adalah ulama besar dari Hadramaut yang berjasa besar dalam penyebaran ilmu fiqih, khususnya mazhab Syafi’i. Melalui kitab Safinatun Najah, beliau memberikan warisan ilmu yang sederhana namun sangat bermanfaat, sehingga dipelajari oleh jutaan santri hingga kini.

Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada beliau, menjadikan kita termasuk orang yang mendapat manfaat dari ilmu beliau, serta meneladani akhlak dan kesungguhan beliau dalam berkhidmat kepada agama.


Label:

Selasa, 23 September 2025

Keutamaan Membaca Sholawat: Dalil Al-Qur’an, Hadits, dan Penjelasan Ulama Kitab Kuning


 Sholawat kepada Nabi Muhammad ﷺ merupakan amalan mulia yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Membaca sholawat bukan hanya bentuk kecintaan kepada Rasulullah ﷺ, tetapi juga wujud ketaatan kepada Allah ﷻ. Bahkan, Allah sendiri memerintahkan kaum mukminin untuk memperbanyak sholawat sebagai tanda penghormatan kepada kekasih-Nya, Nabi Muhammad ﷺ.

Dalam tradisi para ulama, sholawat dipandang sebagai amalan yang mendatangkan rahmat, penghapus dosa, penarik rezeki, dan sebab terkabulnya doa. Banyak sekali keutamaan membaca sholawat yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, hadits, maupun kitab-kitab klasik (kitab kuning).


Dalil Al-Qur’an Tentang Sholawat

Allah ﷻ berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 56:

Teks Arab:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًۭا

Latin:

Inna Allāha wa malā'ikatahu yuṣallūna 'alan-Nabiyy. Yā ayyuhalladzīna āmanū ṣallū 'alaihi wa sallimū taslīmā.

Artinya:

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)

Ayat ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan Rasulullah ﷺ. Allah ﷻ sendiri yang bershalawat kepada Nabi, dan seluruh kaum mukmin diperintahkan untuk ikut bershalawat.


Hadits-Hadits Tentang Keutamaan Membaca Sholawat

1. Mendapat Sepuluh Rahmat dari Allah

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
(Man ṣallā 'alayya ṣalātan wāḥidatan ṣallallāhu 'alayhi 'ashran)

"Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali."
(HR. Muslim, no. 408)


2. Penghapus Dosa dan Pengangkat Derajat

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، وَحَطَّ عَنْهُ عَشْرَ خَطَايَا، وَرَفَعَ لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ

(Man ṣallā 'alayya ṣalātan ṣallallāhu 'alayhi bihā 'ashran, wa ḥaṭṭa 'anhu 'ashra khaṭāyā, wa rafa‘a lahu 'ashra darajātin).

"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan memberikan sepuluh rahmat kepadanya, menghapus sepuluh kesalahannya, dan mengangkat sepuluh derajat baginya."
(HR. An-Nasa’i dalam As-Sunan al-Kubra, 3/50)


3. Doa Menjadi Mustajab

Rasulullah ﷺ bersabda:

كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ ﷺ

(Kullu du‘ā’in maḥjūbun ḥattā yuṣallā ‘alan-Nabiyyi ﷺ).

"Setiap doa itu tertahan hingga dibacakan sholawat kepada Nabi ﷺ."
(HR. At-Thabrani, Al-Mu’jam al-Awsath, 1/220)


Penjelasan Ulama dalam Kitab Kuning

Para ulama dalam kitab-kitab klasik (kitab kuning) memberikan penjelasan mendalam tentang keutamaan sholawat.

1. Imam Nawawi dalam Al-Adzkar

Imam Nawawi rahimahullah menulis:

وَأَفْضَلُ الْأَذْكَارِ الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ وَهِيَ مَأْمُورٌ بِهَا فِي كُلِّ وَقْتٍ، وَأَوْكَدُهَا يَوْمُ الْجُمُعَةِ

"Dzikir yang paling utama adalah sholawat kepada Nabi ﷺ. Ia diperintahkan untuk dibaca setiap waktu, dan yang paling dianjurkan adalah pada hari Jumat."
(Al-Adzkar, hal. 102)


2. Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam Ad-Durr al-Mantsur

Imam As-Suyuthi menafsirkan QS. Al-Ahzab: 56:

الصَّلَاةُ مِنَ اللَّهِ رَحْمَةٌ، وَمِنَ الْمَلَائِكَةِ اسْتِغْفَارٌ، وَمِنَ الْمُؤْمِنِينَ دُعَاءٌ

"Sholawat dari Allah berarti rahmat, dari malaikat berarti istighfar, dan dari orang beriman berarti doa."
(Ad-Durr al-Mantsur, 6/619)


3. Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam Ad-Durrul Mandhud

Beliau berkata:

لَيْسَ فِي الْعِبَادَاتِ بَعْدَ الذِّكْرِ مَا هُوَ أَفْضَلُ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ

"Tidak ada ibadah yang lebih utama setelah dzikir kepada Allah selain memperbanyak sholawat kepada Nabi ﷺ."
(Ad-Durrul Mandhud fi Fadhlish Shalati ‘ala Ash-Shahib al-Maqam al-Mahmud, 1/15)


Bacaan Sholawat yang Populer

Ada banyak bentuk sholawat, salah satu yang paling masyhur adalah Sholawat Ibrahimiyah yang biasa dibaca dalam sholat:

Teks Arab:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Latin:

Allāhumma ṣalli 'alā Muḥammad wa 'alā āli Muḥammad, kamā ṣallayta 'alā Ibrāhīm wa 'alā āli Ibrāhīm, innaka ḥamīdun majīd. Wa bārik 'alā Muḥammad wa 'alā āli Muḥammad, kamā bārakta 'alā Ibrāhīm wa 'alā āli Ibrāhīm, innaka ḥamīdun majīd.

Artinya:

"Ya Allah, limpahkanlah sholawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan sholawat atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Dan limpahkanlah keberkahan atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah limpahkan keberkahan atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."


Keutamaan Membaca Sholawat

Dari dalil dan penjelasan ulama di atas, dapat disimpulkan beberapa keutamaan sholawat:

  1. Mendapat rahmat Allah yang berlipat ganda.

  2. Menghapus dosa-dosa kecil.

  3. Mengangkat derajat di sisi Allah.

  4. Membuat doa lebih cepat dikabulkan.

  5. Mendekatkan diri kepada Rasulullah ﷺ.

  6. Menjadi jalan meraih syafaat di hari kiamat.

  7. Membawa ketenangan hati dan keberkahan hidup.


Waktu yang Dianjurkan Membaca Sholawat

Meskipun sholawat bisa dibaca kapan saja, ada waktu-waktu yang lebih dianjurkan, yaitu:

  • Saat mendengar nama Nabi ﷺ disebut.

  • Hari Jumat dan malam Jumat.

  • Setelah adzan dan iqamah.

  • Saat berdoa (di awal dan di akhir doa).

  • Saat dalam kesulitan maupun kelapangan.


Penutup

Membaca sholawat adalah amalan yang sangat besar manfaatnya. Allah ﷻ memerintahkan langsung dalam Al-Qur’an, Rasulullah ﷺ memberikan kabar gembira melalui hadits, dan para ulama kitab kuning menekankan pentingnya memperbanyak sholawat dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memperbanyak sholawat, seorang Muslim akan mendapatkan rahmat, keberkahan, ampunan dosa, hingga syafaat Rasulullah ﷺ di hari akhir. Oleh karena itu, mari kita jadikan sholawat sebagai amalan rutin harian yang tidak pernah terputus.


Label: ,

Senin, 22 September 2025

Rukun Sholat Menurut Madzhab Imam Syafi’i

 



Sholat adalah ibadah utama dalam Islam yang menjadi tiang agama. Ibadah ini memiliki kedudukan penting karena menjadi amalan pertama yang akan dihisab di hari kiamat. Dalam melaksanakan sholat, umat Islam wajib memperhatikan syarat dan rukunnya agar sah dan diterima oleh Allah ﷻ.

Menurut Madzhab Imam Syafi’i, rukun sholat ada sejumlah poin yang harus dilakukan secara tertib. Jika salah satunya ditinggalkan, maka sholat menjadi batal. Pembahasan mengenai rukun sholat ini dapat ditemukan dalam berbagai kitab klasik (kitab kuning) seperti Al-Umm karya Imam Asy-Syafi’i, Fathul Qarib karya Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi, dan Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab karya Imam An-Nawawi.


1. Pengertian Rukun Sholat

Rukun sholat adalah bagian-bagian pokok dalam sholat yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Rukun berbeda dengan syarat. Syarat sholat harus terpenuhi sebelum masuk ke dalam sholat (seperti wudhu dan menutup aurat), sedangkan rukun sholat adalah bagian yang ada di dalam sholat itu sendiri.

Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ menjelaskan bahwa rukun sholat merupakan amalan yang tidak boleh ditinggalkan. Jika salah satu rukun tidak dikerjakan, sholat tidak sah meskipun dilakukan dengan khusyuk.


2. Rukun Sholat Menurut Madzhab Imam Syafi’i

Para ulama Syafi’iyah menjelaskan bahwa rukun sholat ada tiga belas. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Niat

Niat dilakukan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm menegaskan bahwa niat merupakan pembeda antara ibadah dan kebiasaan. Misalnya, berdiri bisa saja sekadar olahraga, tetapi dengan niat tertentu bisa menjadi ibadah sholat.

2. Berdiri bagi yang mampu

Bagi yang sehat dan mampu, wajib melaksanakan sholat dalam keadaan berdiri. Namun, jika tidak mampu karena sakit, boleh duduk atau berbaring sesuai kemampuan, sebagaimana firman Allah:
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Bertakwalah kepada Allah sesuai kemampuanmu.” (QS. At-Taghabun: 16).

3. Takbiratul Ihram

Yaitu mengucapkan “Allahu Akbar” pada permulaan sholat. Ucapan ini wajib dengan bahasa Arab. Jika tidak, maka sholatnya tidak sah.

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Setiap rakaat wajib membaca Al-Fatihah. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi ﷺ:
“Tidak sah sholat seseorang yang tidak membaca Ummul Kitab (Al-Fatihah).” (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Ruku’ dengan thuma’ninah

Ruku’ adalah membungkukkan badan hingga tangan menyentuh lutut. Thuma’ninah artinya berhenti sejenak dengan tenang sebelum bangun dari ruku’.

6. I’tidal dengan thuma’ninah

Bangkit dari ruku’ hingga berdiri tegak dan tenang.

7. Sujud dengan thuma’ninah

Sujud dilakukan dengan meletakkan tujuh anggota badan: dahi, dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung jari kaki.

8. Duduk antara dua sujud dengan thuma’ninah

Yaitu duduk sebentar setelah sujud pertama, sebelum sujud kedua.

9. Duduk tasyahhud akhir

Duduk khusus di akhir sholat sebelum salam.

10. Membaca tasyahhud akhir

Membaca doa tasyahhud yang diajarkan Rasulullah ﷺ, mulai dari Attahiyyat hingga asyhadu alla ilaha illallah….

11. Membaca shalawat Nabi dalam tasyahhud akhir

Minimal membaca “Allahumma sholli ‘ala Muhammad” pada tasyahhud akhir.

12. Salam

Mengucapkan salam minimal sekali dengan lafadz: السلام عليكم.

13. Tertib

Rukun-rukun di atas harus dilakukan secara berurutan. Tidak boleh mendahulukan atau mengakhirkan.


3. Dalil dan Referensi Kitab Kuning

1. Fathul Qarib al-Mujib (Syekh Abu Syuja’)

Dalam Fathul Qarib, disebutkan:

وأركان الصلاة ثلاثة عشر: القيام مع القدرة، وتكبيرة الإحرام، وقراءة الفاتحة، والركوع، والاعتدال عنه، والسجود، والجلوس بين السجدتين، والطمأنينة في هذه الأركان، والتشهد الأخير، والجلوس له، والصلاة على النبي ﷺ فيه، والتسليمة الأولى، والترتيب

Artinya:
“Rukun sholat ada tiga belas, yaitu berdiri bagi yang mampu, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, duduk antara dua sujud, thuma’ninah pada setiap rukun tersebut, tasyahhud akhir, duduk untuk tasyahhud akhir, membaca shalawat kepada Nabi ﷺ di dalamnya, salam yang pertama, dan tertib.”


2. Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (Imam An-Nawawi)

Imam An-Nawawi menjelaskan:

أجمع المسلمون على أن الصلاة لا تصح إلا بقراءة الفاتحة، ولا يجزئ غيرها عنها

Artinya:
“Kaum muslimin telah sepakat bahwa sholat tidak sah kecuali dengan membaca Al-Fatihah, dan tidak ada bacaan lain yang bisa menggantikannya.”


3. Kifayatul Akhyar (Taqiyuddin Abu Bakr Al-Hishni)

Disebutkan pula dalam Kifayatul Akhyar:

أركان الصلاة لا تصح إلا بها وهي ثلاثة عشر ركناً على المختار

Artinya:
“Rukun sholat tidak sah kecuali dengannya. Dan jumlahnya ada tiga belas rukun menurut pendapat yang terpilih.”


4. Pentingnya Menjaga Rukun Sholat

Menjaga rukun sholat adalah bentuk kehati-hatian dalam beribadah. Banyak orang yang sholat tetapi tidak sempurna rukunnya, sehingga sholatnya kurang sah. Misalnya, ruku’ dan sujud terlalu cepat sehingga tidak ada thuma’ninah. Padahal, Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa thuma’ninah adalah bagian dari rukun.

Sholat yang sempurna bukan hanya syarat sah diterima oleh Allah, tetapi juga berdampak pada kehidupan sehari-hari. Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
“Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45).


5. Penutup

Rukun sholat menurut Madzhab Imam Syafi’i terdiri dari 13 rukun utama yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang menunaikan sholat. Semua rukun ini dijelaskan dalam kitab-kitab fiqih klasik seperti Al-Umm, Fathul Qarib, dan Al-Majmu’.

Dengan memahami dan melaksanakan rukun-rukun sholat secara benar, seorang muslim dapat memastikan sholatnya sah dan diterima di sisi Allah ﷻ. Lebih dari itu, sholat yang sesuai dengan tuntunan syariat akan memberikan pengaruh positif bagi kehidupan sehari-hari.

Maka dari itu, mari kita pelajari, jaga, dan sempurnakan sholat kita sesuai dengan ajaran Madzhab Imam Syafi’i agar ibadah kita bernilai sempurna di hadapan Allah.

Label:

Minggu, 21 September 2025

Doa Masuk Rumah Arab Latin dan Artinya

 


Rumah adalah tempat tinggal yang penuh makna bagi setiap manusia. Di dalam rumah, kita menemukan ketenangan, kasih sayang, serta tempat berkumpul bersama keluarga. Islam sebagai agama yang sempurna mengatur segala aspek kehidupan, termasuk adab ketika masuk rumah. Salah satu amalan penting adalah membaca doa masuk rumah.

Doa ini bukan hanya sekadar bacaan, tetapi juga bentuk dzikir dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT agar rumah selalu diberkahi dan dijauhkan dari gangguan setan.


Doa Masuk Rumah

Berikut adalah doa masuk rumah sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ:

بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا، وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا، وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

Bismillaahi walajnaa, wa bismillaahi kharajnaa, wa ‘alallaahi rabbinaa tawakkalnaa.

Artinya:

“Dengan nama Allah kami masuk, dan dengan nama Allah kami keluar, dan kepada Allah, Tuhan kami, kami berserah diri.”

Doa singkat ini mengandung makna yang sangat mendalam. Dengan menyebut nama Allah ketika masuk rumah, seorang Muslim menyerahkan segala urusan kepada Allah, memohon keberkahan, serta perlindungan dari segala keburukan.


Makna Doa Masuk Rumah

Doa masuk rumah bukan sekadar bacaan formal, tetapi memiliki makna mendalam:

  1. Menghadirkan nama Allah dalam aktivitas sehari-hari.
    Dengan mengucapkan basmalah, rumah akan dipenuhi keberkahan dan dijauhkan dari gangguan setan.

  2. Mengajarkan tawakal kepada Allah.
    Kalimat “wa ‘alallaahi rabbinaa tawakkalnaa” mengajarkan kita untuk menyerahkan urusan kepada Allah.

  3. Menjadi tanda syukur.
    Rumah adalah nikmat besar dari Allah. Membaca doa ini menjadi bentuk rasa syukur atas tempat tinggal yang diberikan.


Keutamaan Membaca Doa Masuk Rumah

Dalam hadis riwayat Abu Dawud, Rasulullah ﷺ bersabda:

"Apabila seseorang masuk ke rumahnya lalu menyebut nama Allah ketika memasukinya dan ketika makan, maka setan berkata (kepada kawan-kawannya): 'Tidak ada tempat menginap dan tidak ada makan malam bagi kalian di rumah ini'." (HR. Abu Dawud, no. 5096).

Dari hadis tersebut, kita memahami bahwa membaca doa masuk rumah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  1. Mengusir setan dari rumah.
    Dengan menyebut nama Allah, setan tidak akan bisa masuk dan tidak mendapat tempat di rumah kita.

  2. Mendatangkan keberkahan.
    Rumah yang senantiasa dipenuhi dzikir dan doa akan dipenuhi rahmat serta ketenangan.

  3. Menjaga keluarga dari gangguan gaib.
    Doa masuk rumah menjadi benteng perlindungan bagi penghuni rumah.

  4. Mendidik diri untuk selalu ingat Allah.
    Amalan sederhana ini menanamkan kebiasaan dzikir dalam setiap langkah hidup.


Adab Masuk Rumah Menurut Islam

Selain membaca doa, ada beberapa adab masuk rumah yang diajarkan dalam Islam agar rumah penuh keberkahan:

  1. Mengucapkan salam.
    Allah berfirman:
    “Maka apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang penuh berkah lagi baik dari sisi Allah.” (QS. An-Nur: 61).

  2. Mendahulukan kaki kanan.
    Sunnah ketika masuk rumah adalah melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu.

  3. Tidak membuat gaduh.
    Disunnahkan masuk rumah dengan tenang agar tidak mengganggu penghuni.

  4. Membaca doa masuk rumah.
    Seperti yang sudah disebutkan di atas, doa ini menjadi bagian penting dari adab Islami.

  5. Mengucapkan salam meski rumah kosong.
    Sebagian ulama menyebutkan bahwa mengucapkan salam ketika masuk rumah tetap dianjurkan meskipun tidak ada penghuni, karena malaikat akan menjawabnya.


Doa Tambahan Agar Rumah Diberkahi

Selain doa masuk rumah, ada doa lain yang bisa dibaca agar rumah selalu mendapat perlindungan:

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي فِيهَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، وَاجْعَلْنِي فِيهَا مِنَ الْمُسْلِمَاتِ، وَاجْعَلْنِي فِيهَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Allahumma aj‘alnii fiihaa minal-muslimiina, waj‘alnii fiihaa minal-muslimaati, waj‘alnii fiihaa min ‘ibaadikas-shaalihiin.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku di rumah ini termasuk dari orang-orang Islam, dari wanita-wanita muslimah, dan dari hamba-hamba-Mu yang shalih.”

Doa ini dapat dibaca sebagai tambahan agar rumah benar-benar menjadi tempat ibadah, ketenangan, dan kebersamaan dalam ketaatan.


Manfaat Membaca Doa Masuk Rumah

Mengamalkan doa masuk rumah memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Menumbuhkan rasa aman dan tenteram.
    Dengan doa, hati akan lebih tenang ketika memasuki rumah.

  2. Mencegah pertengkaran dalam rumah tangga.
    Rumah yang dipenuhi dzikir akan jauh dari pertikaian.

  3. Menghadirkan keberkahan rezeki.
    Setan tidak ikut makan bersama, sehingga makanan dan rezeki dalam rumah penuh berkah.

  4. Mendidik anak-anak terbiasa dengan doa.
    Dengan membacanya secara konsisten, anak-anak akan mencontoh dan terbiasa dalam kehidupan sehari-hari.

  5. Menguatkan ikatan keluarga.
    Rumah yang dipenuhi doa akan menjadi tempat yang damai dan penuh cinta.


Waktu Membaca Doa Masuk Rumah

Doa ini dibaca setiap kali seseorang hendak memasuki rumah, baik siang maupun malam. Bahkan meski hanya sebentar keluar rumah, ketika kembali masuk tetap dianjurkan membaca doa ini.

Selain itu, doa ini juga bisa dipadukan dengan dzikir lain seperti membaca Al-Fatihah, ayat kursi, atau surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas agar perlindungan semakin sempurna.


Penutup

Doa masuk rumah merupakan amalan sederhana tetapi memiliki faedah yang sangat besar. Dengan membacanya, seorang Muslim bukan hanya memperoleh perlindungan dari gangguan setan, tetapi juga mengundang keberkahan dalam rumah tangga.

Oleh karena itu, mari biasakan membaca doa masuk rumah Arab, latin, dan artinya setiap kali melangkah ke dalam rumah. Ajarkan pula kepada anak-anak dan anggota keluarga agar doa ini menjadi bagian dari rutinitas harian.

Rumah yang selalu dipenuhi doa akan menjadi tempat yang tenang, penuh cinta, dan dilimpahi rahmat Allah SWT.

Label: ,

Sabtu, 20 September 2025

Syarat Sah Sholat Beserta Referensi Kitab Kuning




Sholat merupakan ibadah paling utama dalam Islam yang menjadi tiang agama. Rasulullah SAW bersabda: “Sholat adalah tiang agama, barang siapa mendirikannya maka ia menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya maka ia merobohkan agama.” (HR. Baihaqi).

Agar ibadah sholat diterima oleh Allah SWT, seorang muslim harus memenuhi syarat sah sholat. Para ulama dalam kitab-kitab fiqih klasik (kitab kuning) telah menjelaskan secara rinci tentang syarat sah sholat yang wajib dipenuhi oleh setiap mukallaf.

Apa Itu Syarat Sah Sholat?

Secara bahasa, syarat berarti sesuatu yang harus ada sebelum terlaksananya suatu amal. Sedangkan syarat sah sholat adalah ketentuan-ketentuan yang apabila tidak terpenuhi maka sholat menjadi tidak sah, meskipun rukun-rukunnya dilakukan.

Syarat Sah Sholat Menurut Kitab Kuning

Dalam kitab Fathul Qarib karya Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi, salah satu kitab fiqih dasar dalam mazhab Syafi’i, disebutkan beberapa syarat sah sholat yang harus dipenuhi, yaitu:

  1. Suci dari hadas besar dan kecil
    Seorang muslim wajib berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil dan mandi junub untuk menghilangkan hadas besar. Tanpa kesucian ini, sholat tidak sah.

  2. Suci dari najis pada badan, pakaian, dan tempat
    Sholat tidak sah jika ada najis yang menempel pada tubuh, pakaian, atau tempat yang digunakan untuk sholat.

  3. Menutup aurat
    Aurat laki-laki adalah antara pusar hingga lutut. Sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Hal ini juga dijelaskan dalam kitab Taqrib karya Abu Syuja’.

  4. Menghadap kiblat
    Wajib bagi orang yang sholat untuk menghadap ke arah Ka’bah. Jika tidak mengetahui arah secara pasti, boleh berijtihad sesuai kemampuan.

  5. Masuk waktu sholat
    Setiap sholat fardhu memiliki waktu yang sudah ditentukan. Sholat yang dilakukan sebelum waktunya dianggap tidak sah.

  6. Mengetahui kewajiban sholat
    Orang yang sholat harus mengetahui bahwa sholat itu wajib, sehingga tidak boleh menganggapnya sekadar kebiasaan atau tradisi.

Dalil dari Kitab Kuning

Dalam Fathul Qarib dijelaskan:

وَشُرُوْطُهَا قَبْلَ دُخُوْلِهَا: اِسْلَامٌ، وَعَقْلٌ، وَتَمْيِيْزٌ، وَطَهَارَةٌ مِنَ الْحَدَثِ وَالنَّجَاسَةِ، وَسَتْرُ الْعَوْرَةِ، وَدُخُوْلُ الْوَقْتِ، وَاسْتِقْبَالُ الْقِبْلَةِ

Artinya:
“Dan syarat-syarat sholat sebelum memulainya adalah Islam, berakal, tamyiz, suci dari hadas dan najis, menutup aurat, masuk waktu, serta menghadap kiblat.” (Fathul Qarib al-Mujib, hlm. 14).

Pentingnya Mengetahui Syarat Sah Sholat

Mengetahui syarat sah sholat sangat penting agar ibadah yang dilakukan benar-benar diterima. Banyak orang yang rajin sholat, namun kurang memperhatikan kebersihan pakaian, tempat sholat, atau batasan aurat, sehingga sholatnya berkurang kesempurnaan bahkan bisa tidak sah.

Penutup

Syarat sah sholat menurut para ulama dalam kitab kuning meliputi: Islam, berakal, suci dari hadas dan najis, menutup aurat, masuk waktu, serta menghadap kiblat. Semua ini merupakan ketentuan mendasar yang tidak boleh ditinggalkan.

Dengan memahami syarat sah sholat dari sumber-sumber klasik seperti Fathul Qarib dan Taqrib, kita bisa lebih berhati-hati dalam melaksanakan ibadah. Semoga Allah SWT menerima sholat kita dan menjadikannya cahaya yang menyinari kehidupan di dunia hingga akhirat.

Label:

Kamis, 18 September 2025

Doa untuk Kedua Orang Tua: "Rabbighfir Li Waliwalidayya" dan Maknanya yang Menyentuh Hati

 


Dalam ajaran Islam, berbakti kepada orang tua menempati posisi yang sangat mulia setelah beribadah kepada Allah. Salah satu bentuk bakti yang paling sederhana namun sangat bermakna adalah dengan mendoakan mereka. Salah satu doa terbaik yang diajarkan dalam Al-Qur’an adalah:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warhamhumā kamā rabbayānī shaghīrā
Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku ketika aku masih kecil."

Makna Mendalam dari Doa Ini

Doa ini merupakan bagian dari ayat dalam Al-Qur'an, yaitu Surah Al-Isra' ayat 24. Ayat ini mengajarkan kita pentingnya memohon ampunan dan rahmat Allah bagi kedua orang tua. Bahkan ketika kita telah dewasa dan mereka telah tiada, mendoakan mereka adalah bentuk cinta dan bakti yang terus mengalir.Makna doa ini sangat dalam:

  • Permohonan ampunan untuk diri sendiri dan orang tua, karena manusia tak luput dari dosa.

  • Permohonan kasih sayang Allah untuk orang tua, sebagaimana mereka telah menyayangi dan merawat kita dengan penuh kesabaran.

  • Pengenangan akan jasa orang tua, yang tidak pernah lelah membesarkan anak sejak kecil.

Keutamaan Mendoakan Orang Tua

  1. Pahala Jariyah
    Rasulullah SAW bersabda bahwa salah satu amal yang tidak terputus meski seseorang telah meninggal adalah doa anak yang saleh untuk orang tuanya.

  2. Menjadi Sebab Diterimanya Doa
    Dalam hadis lain, disebutkan bahwa doa seorang anak untuk orang tuanya sangat mustajab, terutama jika dilakukan dengan ikhlas dan rutin.

  3. Mempererat Ikatan Ruhani
    Walaupun orang tua sudah tiada, dengan doa kita tetap menjaga hubungan batin dan menunjukkan rasa syukur atas segala pengorbanan mereka.

  4. Waktu Terbaik Membaca Doa Ini

    • Setelah salat fardhu

    • Di waktu sepertiga malam terakhir (tahajud)

    • Di hari Jumat atau waktu mustajab doa lainnya

    • Saat ziarah kubur orang tua

    Penutup

    Doa "رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ..." bukan hanya sebuah bacaan rutin, melainkan pengingat akan cinta, pengorbanan, dan pentingnya berbakti kepada orang tua. Mari kita jadikan doa ini sebagai amalan harian, sebagai bentuk rasa cinta dan terima kasih kepada mereka yang telah berjasa besar dalam hidup kita.

Label: ,