Doa Sehabis Istinja: Teks Arab, Latin, Arti, dan Rujukan Kitab Kuning
Dalam Islam, kebersihan adalah bagian dari iman. Setiap muslim dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri, pakaian, dan tempat ibadah. Salah satu bentuk menjaga kebersihan adalah istinja, yaitu bersuci setelah buang air besar atau buang air kecil.
Istinja bukan hanya sekadar membersihkan kotoran, tetapi juga mengandung nilai ibadah. Bahkan, ada doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca setelah selesai istinja. Doa ini bukan hanya bentuk permohonan perlindungan kepada Allah, tetapi juga menunjukkan kesempurnaan adab seorang muslim.
Artikel ini akan membahas doa sehabis istinja lengkap dengan teks Arab, latin, arti, serta referensi dari kitab kuning karya para ulama fiqih, sehingga pembaca dapat mengamalkan dan memahami dasar keilmuannya.
Pengertian Istinja
Secara bahasa, istinja (الاستنجاء) berarti membersihkan sesuatu. Dalam istilah fiqih, istinja adalah membersihkan najis yang keluar dari qubul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) dengan air atau benda suci yang dapat menghilangkan najis.
Menurut Imam an-Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (juz 2, hlm. 85), beliau menjelaskan:
"الاستنجاء إزالة الخارج من السبيلين بالماء أو الحجر أو ما في معناهما"
“Istinja adalah menghilangkan sesuatu yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur) dengan menggunakan air, batu, atau sesuatu yang semakna dengannya.”
Dengan demikian, istinja merupakan bagian penting dari thaharah (bersuci) yang menjadi syarat sah shalat.
Doa Sehabis Istinja
Setelah selesai istinja, seorang muslim dianjurkan membaca doa sebagai bentuk permohonan ampunan dan perlindungan kepada Allah SWT.
Berikut bacaan doa sehabis istinja:
Teks Arab:
اللَّهُمَّ حَصِّنْ فَرْجِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَطَهِّرْ قَلْبِي
Latin:
Allahumma ḥaṣṣin farjī wa yassir lī amrī wa ṭahhir qalbī.
Artinya:
“Ya Allah, peliharalah kemaluanku, mudahkanlah urusanku, dan sucikanlah hatiku.”
Dalil dan Referensi Kitab Kuning
Doa ini disebutkan dalam beberapa kitab fiqih dan adab ulama salaf, di antaranya:
-
Imam an-Nawawi – Al-Adzkar (hlm. 19)
Imam an-Nawawi menuliskan doa-doa setelah keluar dari kamar mandi, salah satunya adalah doa permohonan penjagaan diri dan kesucian hati. -
Imam al-Ghazali – Ihya’ Ulumuddin (juz 1, hlm. 125)
Beliau menyebutkan adab-adab ketika masuk dan keluar dari kamar mandi, termasuk dianjurkan membaca doa setelah istinja. -
Kitab Kifayatul Akhyar (juz 1, hlm. 40) karya Imam Abu Bakar al-Hishni asy-Syafi’i
Disebutkan bahwa doa setelah istinja adalah bentuk penyempurnaan adab thaharah, agar seorang muslim tidak hanya bersih secara fisik tetapi juga spiritual.
Hikmah Membaca Doa Sehabis Istinja
Doa setelah istinja bukan sekadar bacaan formal, tetapi mengandung hikmah besar:
-
Menjaga Kesucian Diri
Doa ini berisi permintaan agar Allah menjaga kemaluan dari perbuatan yang dilarang. -
Memohon Kemudahan Urusan
Dalam doa, kita memohon agar urusan hidup dimudahkan, karena kebersihan jiwa dan raga menjadi pintu keberkahan. -
Menyucikan Hati
Istinja membersihkan tubuh, doa setelahnya menyucikan hati. Inilah keseimbangan antara lahir dan batin. -
Mengikuti Sunnah dan Adab Ulama
Dengan membaca doa, kita melestarikan amalan ulama salaf yang penuh hikmah dan keberkahan.
Adab Seputar Istinja
Selain doa, ada beberapa adab yang diajarkan dalam kitab kuning tentang istinja:
-
Masuk ke kamar mandi dengan kaki kiri
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Adzkar, Rasulullah ﷺ mendahulukan kaki kiri saat masuk dan keluar dengan kaki kanan. -
Membaca doa masuk kamar mandi
"اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ"
Allahumma inni a‘ūdzu bika minal khubutsi wal khabā’its
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan laki-laki maupun perempuan). -
Tidak berlama-lama di kamar mandi
Dalam Ihya’ Ulumuddin, Imam al-Ghazali menekankan agar tidak terlalu lama di tempat najis. -
Membersihkan dengan tangan kiri
Hal ini disebutkan dalam Kifayatul Akhyar, sebagai bentuk adab yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
Pentingnya Kebersihan dalam Islam
Islam adalah agama yang sangat menekankan kebersihan. Rasulullah ﷺ bersabda:
"الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ"
“Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
Dengan menjaga kebersihan melalui istinja, seorang muslim telah menjaga sebagian dari imannya. Membaca doa setelah istinja juga menjadikan aktivitas sehari-hari bernilai ibadah.
Kesimpulan
Doa sehabis istinja adalah salah satu amalan ringan namun penuh makna. Dengan membaca doa:
اللَّهُمَّ حَصِّنْ فَرْجِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَطَهِّرْ قَلْبِي
kita memohon kepada Allah agar diberikan penjagaan diri, kemudahan urusan, serta kesucian hati.
Dalil dan rujukan dari kitab kuning seperti Al-Adzkar, Ihya’ Ulumuddin, dan Kifayatul Akhyar menunjukkan bahwa doa ini memang menjadi bagian dari adab seorang muslim dalam bersuci.
Dengan menjaga kebersihan lahir dan batin, insyaAllah hidup akan penuh keberkahan.
Label: Amaliyah, Doa-Doa Harian